Search
Close this search box.

Meneropong Peta Kekuatan 3 Capres-Cawapres Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) 2024 Jelang Coblosan

MuttaqienNews | Hari pencoblosan Pemilihan Umum Raya (PEMIRA) Mahasiswa tahun 2024 sudah didepan mata. Tepat pada hari Rabu 27 Maret 2024 pukul 13.00- 16.00 Wib. kelas reguler akan melakukan pencoblosan dan pada hari Sabtu 30 Maret 2024 pukul 09.00 – 16.00 Wib. kelas non regular nati mahasiswa STAI DR KH EZ Muttaqien akan memilih satu dari 3 pasangan capres cawapres Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) periode 2024-2025 setelah berbagai tahapan pemilu mulai dari kampanye hingga debat capres-cawapres.

Selama masa kampanye hingga debat yang telah dijalani, 3 pasang calon presiden dan calon wakil presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) mengalami dinamika elektabilitas dimahasiswa. Berdasarkan obrolan warung kopi para mahasiswa yang direkam dan dihimpun oleh tim redaksi mereka rata dikenal oleh mahasiswa deprogram studinya, namun tidak dikenal oleh lintas program studi yang lain.

Menurut salah satu aktivis organisasi kemahasiswan (ormawa) dari salah satu Himpunan Mahasiswa (HIMA) yang enggan disebutkan namanya, dia mengatakan bahwa tidak ada satupun calon presiden dan calon wakil presiden yang memiliki popularitas tinggi diseluruh program studi, mereka hanya dikenal dilingkungan program studinya masing-masing. Saya kira tahapan kampanye dan debat kandidat ini membantu para pemilih (mahasiswa) untuk mengetahui bagaiman kompetensi dan kapabilitas masing-masing pasangan calon sebagai informasi dalam menetukan pilihan. Pungkasnya.

Sebagaimana kita ketahui, pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) tahun 2024 ini jika dilihat dari homebase asal program studinya terdiri dari Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI), Hukum Keluarga Islam (HKI), Pendidikan Bahasa Arab (PBA) dan Komunikasi Penyiara Islam (KPI). Hanya 2 program studi yang tidak ada wakilnya menjadi kandidat yaitu Program Studi Ekonomi Syari’ah (Ekos) dan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD).

Berdasarkan data di Biro Administrasi Umum, Akademik Kepegawaian (BAUAK) data mahasiswa aktif berjumlah 793 orang. Mari kita analisasa berdasarkan jumlah mahasiswa dari setiap program studinya (prodi). Dari jumlah tersebut, prodi PAI mendominasi dengan jumlah mahasiswa 400 orang. Jumlah yang sangat besar ini akan terpecah mengingat kandidat dari Prodi PAI ada 2 orang mahasiswa yang maju yaitu Saudara Fazari Ramdhani Mahasiswa semester 6 yang merupakan capres pasangan no urut 2 dan Ramdhani Putra Pratama mahasiswa semester 4 yang merupakan cawapres pasangan no urut 1.

Bagaimana dengan prodi lainya, selain prodi PAI capres-cawapres BEM ada dari Prodi HKI, prodi ini memiliki basis data mahasiswa sebanyak 99 orang mahasiswa, jumlah ini akan diperebutkan oleh 2 orang kandidat yaitu Ahmad Tilayya Asyir Al Afgani mahasiswa semester 4 yang merupakan capres no urut 2 dan Dzikri Baehaqi Firdaus mahasiswa semester 6 yang merupakan capres no urut 2.

Diluar program studi PAI dan HKI, mahasiswa yang maju jadi kandidat ada dari Prodi Pendidkan Bahasa Arab (PBA) dan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI). Dari prodi PBA ada Sharla Yusfirman Putr mahasiswa semester 4 yang merupakan cawapresnya pasangan no urut 2. Adapun jumlah ahasiswa Prodi PBA yang aktif sebanyak 79 orang, jika mahasiswa prodi PBA solid maka mereka akan mendukung sharla dan menyumbang suara pada pasangan no urut 2.

Bagaimana dengan prodi KPI, prodi ini memiliki jumlah mahasiswa sebanyak 68 orang. Dari prodi ini ada nama Winata Rahmadani Mutiara sebagai Ketum Demisioner HIMAKOPI periode 2023-2024 yang maju menjadi Cawapres no urut 3. Gerbong KPI ini akan menyumbang suara pada pasangan no urut 3.

Secara psikologis dan ego sentris keprodian, ada 2 prodi yang suaraya akan pecah ke setiap pasangan calon yaitu dari prodi EKOS sebanyak 73 orang dan PIAUD sebanyak 74 orang mengingat prodi ini tidak ada jagoannya yang menjadi kandidat, dua prodi ini jumlah mahasiswanya total 147 orang.

Melihat peta jumlah pemilih setiap prodi, maka dapat dipastikan suara para pemilih masih cair, belum kelihatan ada pasangan calon yang mendominasi mengingat dari prodi PAI meskipun suara pemilih nya mayoritas namun akan diperebutkan oleh 2 kandidat yang dapat dipastikan suaranya akan terpecah terdistribusi ke 2 jagoanya dari prodi PAI.

Jika ngutak katik data masing-masing prodi, maka kans dukungan tiap pasangan aakn terpetakan sebagai berikut: Pasangan no urut 1 basis dukungannya dari Prodi HKI dan PAI, pasangan no urut 2 basis dukungannya dari Prodi HKI dan PBA sementara pasangan no urut 3 dari prodi PAI dan KPI. Kalau dilihat dari angkatan pasangan no urut 1 kans dukungannya dari angkatan 22 karenanya kedua pasangan tersebut berangkat dari angkatan 22, no urut 2 dari angkatan 21 dan 22, sementara no urut 3 dari angkatan 21 karena keduanya merupakan angkatan 21.

Lantas siapakan yang akan menjadi pemenang? Yang akan menjadi pemenang adalah pasangan yang mampu menjaga soliditas pemilih diinternal prodinya dan mampu menggandeng suara solid dari prodi EKOS dan PIAUD yang ngambang karenan tidak ada jagoannya serta merayu Swing voters mahasiswa prodi PAI, HKI, PBA dan KPI.

Uraian diatas hanya analisis semata yang berdasarkan utak atik data jumlah mahasiswa tiap prodi, terkait pilihan sudah barang tentu sesuai dengan azas pemira yaitu bebas dan rahasia maka segala kemungkinan sangat terjadi semisal mahasiswa di prodi tertentu tidak memilih jagoan yang berasal dari prodinya mengingat memilih merupakah hak prerogative pemegang kedaulatan.

Yang pasti dan penting dicatat adalah jangan sampai golput, karena suara anda menentukan perjalanan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) satu periode kedepan. Ayooo datang ke TPS di Ruang Auditorium lantai 1 Gedung Ramli pada hari Rabu 27 Maret 2024 pukul 13.00 – 16.00 Wib untuk mahasiswa kelas Reguler dan pada hari Sabtu tanggal 30 Maret 2024 pukul 09.00 – 15.00 wib untuk kelas Non Reguler. ayoooo coblosdan pilih sesuai hati nurani masing-masing.

Kontributor: DSP

Skip to content