Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Keluarga Mahasiswa STAI DR KH EZ Muttaqien Purwakarta menggelar rapat Papirpurna Akhir Masa Jabatan atau dengan sebutan Musyawarah DPM Ke-VII, Senin 1 April 2024 bertempat di Gedung Ramli Lantai 2 Ruang Pascasarjana.
Acara dibuka oleh Wakil Ketua I Bidang Akademik, Kepegawaian dan pengembangan Lembaga, Siswanto. adapun peserta yang hadir adalah pengurus DPM periode tahun 2024, perwakilan Himpunan Mahasiswa (HIMA), Perwakilan Kelas dan Perwakilan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).
Pada Sidang Pleno dengan agenda pemilihan ketua umum yang baru, presidium sidang melakukan tahapan pengajuan bakal calon lalu uji publik melalui paparan visi dan misi yang dilanjutkan voting. pada tahap voting terdapat tiga kandidat yang maju dan lolos mengikuti berbagai tahapan yaitu Riri Khoirotul Basyariah dari Himpunan Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam (HIMAKOPI), Abdullah Al Fajri dari Himpunan Mahasiswa Hukum Keluarga Islam (HKI) yang juga mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum Raya (KPUR) tahun 2004 ini dan Ihya Ulumudin dari Anggota DPM periode 2023. Berdasarkan hasil voting Ihya Ulumudin mendapatkan 9 suara, Abdullah Al Fajri mendapatkan 1 suara dan Riri Khoirotul Basyariah mendapatkan 0 suara. Maka presidium sidang menetapkan hya Ulumudin sebagai Ketua Umum Dewan Perwakilan Mahasiwa (DPM) periode 2024.
Ketua Umum Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Keluarga Mahasiswa STAI DR KH EZ Muttaien periode tahun 2023 Muhammad Ikhsan mengucapkan Syukur dan Alhamdulillah proses pemilihan sudah berlangsung secara benar-benar penuh filterisasi (penyaringan) hingga berujung pada sosok yang sudah terpilih dan dipilih oleh kita semua, itu merupakan wujud dari sebuah demokrasi, bukankah musyawarah serta aspirasi dalam hal ini diutamakan, Dan syukurlah semua sudah diselesaikan dengan jalan musyawarah.
Ikhsan berpesan kepada ketua baru yang terpilih kiranya agar serius dan berkomitment untuk menjalankannya sesuai dengan aturan dan Undang-udang yang berlaku, demikian besar harapan saya untuk menjadikan organisasi ini menjadi maju dan besar, dan tak lain itu semua tergantung pada nahkodanya, karena tak ada kapal selam yang sampai tujuan apabila tak ada nakoda, atau nakodanya tidak becus, maka itu pula yang diibaratkan untuk Nakoda di Organisasi ini, yang paling utama sekali adalah tanggung jawab dalam menjalankan tugas dan fungsi kepengurusan.
Kontributor: DSP